petikduit

Selasa, 06 September 2011

PEMBAGIAN ZAKAT DI SURAU GADANG




IV KOTO AUR MALINTANG - Ribuan warga berebut zakat yang dibagikan seorang saudagar emas dari Jakarta, Haji Sagi, di kampungnya, Aur Malintang, Kabupaten Padangpariaman, Sumbar.


Pantauan anara-sumbar.com di Masjid Istiqomah, Pasar Aur Malintang, Jumat, zakat dibagikan seusai shalat Jumat (29/7/2011). dengan memisahkan warga laki-laki dan perempuan.

Meskipun pembagian zakat dilakukan di dalam masjid, namun aksi desak-desakan dan dorong-dorongan tidak terelakkan lagi, menyebabkan anak-anak menangis histeris karena terhimpit.


Total zakat yang dikeluarkan sekitar sekitar Rp5 miliar lebih untuk pembagian seharian penuh, kata Haji Sagi di sela-sela pembagian zakat tersebut Jum'at (29/7/2011).

Dikatakannya, pembagian zakat dilakukan dengan memisahkan warga Aur Malintang dan sekitarnya antara laki-laki dan perempuan.

Warga dewasa memperoleh zakat Rp40 ribu per orang, dan Rp20 ribu untuk anak-anak.

Haji Sagi rutin setiap tahun membagikan zakat kepada warga di kampungnya, juga di daerah sekitar di Padangpariaman.

"Berzakat kepada warga kampung saya ini, sudah saya lakukan sejak tahun 1978. Berzakat kewajiban bagi kami dalam menyisihkan 2,5 persen dari harta yang dimiliki," jelas Haji Sagi.

Warga mengaku senang bisa mendapatkan zakat yang setiap tahun diberikan itu, meskipun harus bersesak-sesakan dalam mengantre.

  Pantauan di lapangan, proses pembagian zakat dipadati ribuan warga, tepatnya di depan rumah Haji Sagi dalam lokasi Pasar Aur Malintang.

Sejumlah warga sempat lemas karena kelelahan terlalu lama berada di dalam antrean, sementara sinar matahari langsung menyengat kulit.

 Aksi dorong-mendorong dapat diantisipasi puluhan aparat Kepolisian yang diturunkan dalam mengamankan proses pembagian zakat tersebut. Meskipun bersesak-sesakan dalam mengantre, warga mengaku senang bisa mendapatkan zakat yang setiap tahun diberikan itu.
 Nur Aisah (50), warga Aur Malintang, nekat menerobos antrean ibu-ibu lainnya demi cepat mendapatkan zakat itu.
Ia yang termasuk dalam keluarga kurang mampu itu mengaku tidak tahan berlama-lama berdiri mengantre, sehingga aparat Kepolisian membiarkan ia menerobos antrean.
 Haji Sagi merupakan salah seorang perantau Minang yang sukses dengan usaha perdagangan emas. Salah satu tokonya berada di kawasan Blok M Jakarta.

 Sabagai rasa mensyukuri nikmat yang telah diperolehnya itu, ia secara rutin menyisihkan rezekinya dengan membayar zakat dan sumbangan bagi kepentingan sosial seperti untuk pembangunan masjid, sekolah, pondok pesantren dan insfrastruktur, baik di Jakarta maupun di kampung halamanny
Idawati (40), warga Aur Malintang mengaku sudah berada di Pasar Aur Malintang sejak pagi untuk menunggu pembagian zakat itu.

Ia takut dirinya bersama dua orang anak yang masih usia sekolah dasar tidak mendapatkan bagian zakat bila saja terlambat.

Idawati yang termasuk dalam keluarga kurang mampu itu setiap tahun selalu menanti pembagian zakat oleh Haji Sagi.

Haji Sagi merupakan salah seorang perantau Minang yang sukses dengan usaha perdagangan emas, salah satu tokonya berada di kawasan Blok M Jakarta.

Sabagai rasa mensyukuri nikmat yang telah diperolehnya itu, ia secara rutin selalu menyisihkan rezekinya dengan membayar zakat dan sumbangan bagi kepentingan sosial seperti untuk pembangunan Masjid, sekolah, Pondok pesantren, insfrastruktur, baik di Jakarta maupun di kampung halamannya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar